Awas Pongli di Rohil - tabloid INFOKU 75



Jangan Jadikan Pungli di Jembatan Pedamaran
INFOKU, BAGANSIAPIAPI- ROHIL-Bupati Rohil H Suyatno gerah mendengar Jembatan Pedamaran I dan Jembatan Pedamaran II dijadikan objek pungutan liar.
Bupati meminta agar akses keluar dan masuk kedua Kecamatan ditutup. Dengan penutupan itu diharapkan Suyatno, tidak dijadikan ajang pungli secara berkelanjutan.
Permintaan penutupan keluar masuk jembatan yang akan menjadi ikon Bagansiapiapi itu disampaikan Bupati Rohil H Suyatno, usai melakukan panen raya ikan patin kolam hasil budidaya Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Tangko, Bagan Jawa, Bangko, baru-baru ini.
"Saya dapat info masuk ke Jembatan Pedamaran warga masyarakat diminta Rp5 ribu per orang. Warga ini kebanyakan berasal dari Kecamatan Pekaitan yang akan berpergian ke Bagansiapiapi," kata Bupati H Suyatno, mengenai pemungutan uang masuk di portal jembatan itu.
Warga Pekaitan yang akan ke Bagansiapiapi atau sekitarnya, sebut Suyatno, saat ini sering melewati kedua jembatan ini.
Sebab,  jika melalui jalan lama bisa memakan waktu lebih dari dua jam.
"Tapi kalau lewat jembatan hanya 15 menit sudah sampai. Tapi disebabkan ada pungutan dan jalan juga belum di resmikan, maka kita harapkan aksesnya ditutup buat sementara waktu," jelasnya.
Jembatan ini, jelas Bupati, direncanakan akan diresmikan pemakaiannya oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI di perayaan iven wisata ritual Bakar Tongkang yang akan diadakan tidak lama lagi di Bagansiapiapi.
"Cuma kita masih ragu apa benar informasi yang disampaikan teman-teman media, betul tidak petugas pintu meminta uang Rp5 ribu per orang," jelasnya.
Sementara, Usman, warga Bagansiapiapi yang bekerja di  Dinas Pendidikan  Pemkab Rohil, menyebutkan beberapa waktu lalu saat pergi ke Pekaitan melalui Jembatan Pedamaran I dan Pedamaran II dipungut uang Rp5 ribu untuk membuka portal pintu masuk jembatan.
"Banyak warga yang lewat di jembatan itu, terutama dari dan akan ke Pekaitan. Saya saja dikenakan Rp5 ribu masuk ke sana. Dalam sehari bisa ratusan orang yang lewat. Kalau seratus orang dikali lima ribu rupiah lumayan juga hasil yang diperoleh penjaga portal," ujar Usman. 
Sementara, sebut dia, jika penjaga portal ingin mencari uang tambahan tidak perlu dengan menetapkan tarif masuk portal. "Cukup dengan menyediakan kotak sumbangan saja secara sukarela," jelasnya.(Moris)